Selasa, 03 Agustus 2021

Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia Dan Upaya Pencegahannya

 

1. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

Sistem reproduksi sangat rawan terhadap kelainan dan penyakit. Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, maupun virus. Kelainan dan penyakit ini dapat ditularkan dari orang tua (yang terinfeksi) ke pada anaknya, akibat transfusi darah yang terinfeksi, ditularkan akibat gaya hidup yang tidak baik seperti gaya hidup seks bebas dan menggunakan jarum suntik untuk obat terlarang atau narkoba. Oleh karena itu ayo kita hindari gaya hidup seks bebas dan hindari mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba). Say no to drug! Berikut ini akan dibahas beberapa Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia Dan Upaya Pencegahannya kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.

1) Gonorhoe (GO) 

Penyaki Gonorhoe disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit ini adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing, serta keputihan berwarna kuning hijau pada wanita. Penyakit ini dapat menye babkan kebutaan pada bayi yang baru lahir. 


2) Sifilis (Raja Singa) 

Sifillis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala awal penyakit ini adalah luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar kelamin. Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organorgan tubuh lainnya, kemudian menimbulkan kerusakan pada organ tersebut.

3) Herpes Simplex Genitalis 

Penyakit herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Pada daerah tersebut kemudian timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka. Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.

4) HIV/ AIDS 

Penyakit AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immune deficiency virus) yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita. Saat ini penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ini lebih dikenal dengan istilah AIDS (Acquired Immuno deficiency syndrome). Saat ini belum ditemukan vaksin pencegahnya dan belum ada obat yang betul-betul dapat diandalkan.

5) Keputihan

Keputihan yaitu penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina. Cairan tersebut bersifat encer atau kental, berbau tidak sedap, dan dapat menyebabkan rasa gatal pada vagina. Penyakit ini dapat diakibatkan oleh infeksi jamur Candida albicans , bakteri, virus dan parasit. Penyakit ini dapat terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga dengan baik.


6)  Epididimitis

Penyakit ini terjadi pada laki-laki. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau terkena penyakit menular seksual. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis. Salah satu penyebab terjadinya penyakit ini adalah pergaulan bebas.

Penyakit pada sistem reproduksi manusia: perempuan

Setiap organ reproduksi perempuan bisa terkena berbagai macam penyakit. Namun dilansir dari American Cancer Society, rahim, indung telur, dan serviks memiliki tingkat risiko lebih tinggi terkena kanker dibandingkan organ-organ tubuh lainnya.

Adapun beberapa jenis penyakit yang umum menyerang sistem reproduksi perempuan adalah:

Endometriosis

Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini terjadi ketika jaringan yang seharusnya terbentuk di dalam rahim malah tumbuh berkembang di tempat lain. Bisa di indung telur, di belakang rahim, di usus, bahkan di belakang saluran kandung kemih.

Efek kesehatan dari kejadian ‘salah tempat’ ini cukup banyak dan mengganggu. Mulai dari menimbulkan rasa nyeri hebat saat menstruasi, siklus dan perdarahan menstruasi yang sangat banyak dan tidak teratur, hingga kemandulan. Penderita endometriosis juga biasanya merasakan sakit pada perut, punggung bagian bawah, dan tulang panggul.

Meski begitu ada juga perempuan yang tidak menunjukkan gejala apapun, dan baru mengetahui terkena penyakit ini setelah menikah dan memeriksakan diri karena kesulitan untuk hamil.

Uterine fibroids

Ini merupakan penyakit non kanker yang paling sering ditemukan pada perempuan di usia reproduksi aktif. Fibroids sendiri adalah serat-serat yang terbentuk dari sel-sel otot dan jaringan lain yang tumbuh di atau di sekitar dinding rahim.

Sejauh ini belum ada penelitian yang berhasil menemukan penyebab pasti dari penyakit ini. Tapi salah satu faktor pemicunya adalah kelebihan berat badan. Adapun beberapa gejala yang bisa muncul adalah sebagai berikut:

  1. Sakit yang tidak bisa ditoleransi selama menstruasi
  2. Rasa begah pada perut bagian bawah
  3. Frekuensi buang air kecil yang meningkat
  4. Rasa sakit saat berhubungan badan
  5. Sakit pada punggung bagian bawah, dan
  6. Masalah pada sistem reproduksi seperti kemandulan, keguguran berulang kali, atau melahirkan terlalu dini.

Kanker serviks

Adalah kanker di pintu rahim. Penyebab umumnya adalah infeksi virus human papillomavirus (HPV) yang masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seksual.

Saat virus ini berhasil masuk dalam persentase yang rendah, biasanya ia tidak akan mengganggu kesehatan karena berhasil dihadang oleh sistem kekebalan tubuh.

Namun jika ia gagal terdeteksi selama bertahun-tahun, lambat laun akan tumbuh berkembang menjadi sel-sel kanker serviks yang berbahaya. Adapun gejala-gejala yang umum timbul adalah sebagai berikut:

  1. Pendarahan pada vagina setelah berhubungan badan
  2. Vagina mengeluarkan cairan yang mengandung darah dan berbau tidak sedap, dan
  3. Rasa sakit pada panggul saat berhubungan intim.

Beberapa faktor pemicu penyakit ini di antaranya adalah memiliki partner berhubungan intim lebih dari satu, berhubungan seksual terlalu dini, sistem kekebalan tubuh yang lemah, kebiasaan merokok, dan mengonsumsi obat-obatan pencegah keguguran tertentu.

Kanker rahim

Disebut juga dengan istilah womb cancer, penyakit ini umum terjadi pada perempuan yang memasuki masa menopause. Ciri utamanya adalah sebagai berikut:

  1. Vagina mengalami pendarahan hebat atau mengeluarkan cairan yang tidak normal
  2. Kesulitan buang air kecil
  3. Sakit pada area panggul, dan
  4. Rasa sakit saat berhubungan intim.

Sejauh ini belum ada penelitian yang berhasil menemukan penyebab pasti kanker rahim. Namun kadar hormon estrogen yang terlalu tinggi diketahui dapat memperbesar risiko seseorang terkena gangguan kesehatan ini.

Perempuan yang mengalami kelebihan berat badan juga cenderung lebih rentan mengalami kondisi ini.

Kanker vagina adalah penyakit pada sistem reproduksi manusia

Meskipun termasuk jarang terjadi, jenis kanker ini menyerang otot pada liang vagina yang menyambungkan rahim dan bagian luar alat kelamin perempuan.

Sel-sel kanker umumnya ditemukan pada permukaan vagina yang biasa disebut sebagai saluran melahirkan. Adapun beberapa pertanda dari kanker vagina adalah sebagai berikut:

  1. Perdarahan yang tidak seperti biasanya, misalnya setelah berhubungan intim atau setelah menopause
  2. Vagina mengeluarkan cairan asing dan berbau
  3. Benjolan muncul di area vagina
  4. Rasa sakit saat buang air kecil
  5. Kencing lebih sering dari biasanya
  6. Sulit buang air besar, dan
  7. Sakit pada area panggul.

Kanker vulva

Adalah jenis kanker yang ditemukan di area luar alat kelamin perempuan. Vulva sendiri adalah bagian kulit yang mengelilingi lubang saluran kencing dan vagina, termasuk klitoris dan labia. Penyakit pada sistem reproduksi manusia yang satu ini biasanya terlihat seperti benjolan yang menyebabkan rasa gatal.

Meski bisa menyerang perempuan pada usia berapa saja, namun wanita lanjut usia cenderung lebih mudah terkena penyakit ini. Adapun beberapa gejalanya adalah sebagai berikut:

  1. Rasa gatal yang susah hilang pada alat kelamin
  2. Perdarahan yang tidak berasal dari menstruasi
  3. Perubahan warna atau tekstur pada kulit, dan
  4. Benjolan yang terlihat seperti berisi air, atau luka menyerupai sariawan.

Interstitial cystitis

Adalah penyakit kronis yang biasanya membuat penderitanya mengalami radang atau iritasi pada dinding kandung kemih. Meski bisa menyerang baik pria maupun perempuan, penyakit ini lebih sering ditemukan pada sistem reproduksi kaum hawa. Adapun ciri-cirinya adalah:

  1. Rasa tidak nyaman pada perut atau panggul
  2. Rasa ingin buang air kecil yang lebih sering dari biasanya
  3. Rasa tertekan pada perut atau panggul, dan
  4. Rasa sakit pada perut yang memperkuat sensasi seolah-olah kandung kemih telah penuh atau kosong.

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), penyakit pada sistem reproduksi manusia

Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini terjadi saat rahim atau kelenjar adrenal memproduksi hormon testosteron di atas batas yang seharusnya. Ini menyebabkan tumbuhnya kista di dalam rahim. Beberapa gejalanya adalah:

  1. Kemandulan
  2. Sakit pada panggul
  3. Rambut pada wajah, dada, perut, jari dan kaki tumbuh dengan lebat
  4. Kebotakan atau rambut menipis
  5. Jerawat dan muka berminyak
  6. Muncul ketombe, dan
  7. Muncul bercak hitam atau coklat tua pada kulit.

Penyakit pada sistem reproduksi manusia: laki-laki

Sistem reproduksi laki-laki punya tujuan utama untuk menghasilkan, memelihara, dan memindahkan material genetis dalam proses menghasilkan keturunan. Fungsi-fungsi tersebut bisa terganggu apabila ia mengalami beberapa penyakit di bawah ini:

Kanker prostat

Salah satu organ reproduksi laki-laki adalah kelenjar kecil berbentuk seperti kacang yang dinamakan prostat. Ia berfungsi mengalirkan cairan yang menutrisi dan melindungi sperma.

Meski sebagian besar kanker prostat tumbuh perlahan dan tidak berbahaya bagi nyawa, ada juga yang bersifat ganas dan menyebar dengan cepat. Adapun beberapa gejala yang muncul dari penyakit ini adalah sebagai berikut:

  1. Kesulitan buang air kecil
  2. Penurunan aliran air seni saat kencing
  3. Darah dalam air mani
  4. Rasa tidak nyaman di area panggul
  5. Sakit tulang, dan
  6. Disfungsi ereksi.

Kanker testis adalah penyakit pada sistem reproduksi manusia

Kanker ini menyerang testis yang terletak di dalam scrotum, sebuah ‘kantung’ dari kulit yang menggantung di bawah penis. Seperti yang telah disebutkan di atas, testis berfungsi untuk menghasilkan hormon seks dan sperma untuk menghasilkan keturunan.

Dibandingkan tipe kanker yang lain, kanker testis tergolong jarang terjadi dan lebih mudah ditangani. Adapun ciri pertanda dari penyakit ini adalah sebagai berikut:

  1. Muncul benjolan pada testis
  2. Salah satu testis membesar
  3. Scrotum terasa berat
  4. Rasa sakit pada testis atau scrotum, dan
  5. Sakit punggung.
  6. Penurunan Berat Badan lebih dari 10% dalam 1 bulan terakhir

Disfungsi ereksi

Biasa dikenal dengan istilah impotensi, gangguan kesehatan ini terjadi saat seorang pria tidak mampu melakukan atau mempertahankan ereksi saat berhubungan intim. Apabila hal ini hanya terjadi sesekali, maka kamu tidak perlu terlalu terlalu khawatir.

Namun apabila kamu mengalaminya secara berkala dalam jangka waktu yang panjang, maka kamu disarankan untuk segera berkonsultasi kepada dokter. Beberapa gejala yang ditimbulkan adalah kesulitan ereksi, kalaupun ereksi hanya sebentar, dan penurunan gairah seksual.

Penyebab terjadinya disfungsi ereksi bermacam-macam, seperti:

  • Sumbatan pada pembuluh darah
  • Penyakit jantung
  • Kolesterol tinggi
  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Masalah pencernaan
  • Kelebihan berat badan
  • Kebiasaan merokok
  • Sindrom parkinson.

Berkonsultasi pada dokter sangat dianjurkan karena gangguan ini dapat menurunkan rasa percaya diri laki-laki, stres, hingga depresi apabila dibiarkan begitu saja.

Penyakit pada sistem produksi manusia yakni kekurangan testosteron

Hormon testosteron adalah hormon yang sangat berpengaruh pada penampilan maupun perkembangan seksual seorang laki-laki. Selain menghasilkan sperma, ia juga membantu pembentukan otot dan massa tulang.

Dilansir dari Healthline, kadar normal testosteron pada laki-laki adalah 300 sampai 1000 nl/dL. Ketika produksinya di bawah itu, seorang laki-laki akan mengalami:

  1. Penurunan gairah seksual
  2. Susah mengalami ereksi
  3. Penurunan volume air mani
  4. Rambut rontok
  5. Kehilangan massa otot
  6. Mudah lelah
  7. Peningkatan lemak tubuh, dan
  8. Ukuran testis yang mengecil.

2. Upaya Pencegahan Penyakit Sistem Reproduksi Manusia

Sistem reproduksi pada manusia harus dijaga sebaik-baiknya. Selain untuk kesehatan, hal ini dilakukan sebagai salah satu cara kita mengagungkan ciptaan Tuhan. Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah kurang menjaga kebersihan organ reproduksi. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia Dan Upaya Pencegahannya Apabila kebersihan organ reproduksi kurang dijaga, akan dapat terjangkit oleh penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri ataupun parasit. Nah, berikut ini ada beberapa upaya untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri ataupun parasit. 

a. Menggunakan celana dalam yang berbahan katun dan bertesktur lembut. Hindari bahan yang bersifat panas, kurang menyerap keringat dan berbahan ketat (misalnya jeans). 

b. Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar. Selanjutnya, keringkan sisa air yang masih menempel di kulit dengan menggunakan tissue atau handuk hingga benar-benar kering. Ini akan dapat mengurangi resiko terjadinya infeksi oleh jamur pada bagian organ reproduksi. 

c. Mengganti celana dalam minimal 2 – 3 kali sehari. 

d. Memotong rambut yang ada di daerah organ reproduksi apabila sudah panjang, karena apabila terlalu panjang akan menjadi sarang kuman. 

e. Bagi kamu yang perempuan, apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah pembalut sesering mungkin. Pada saat aliran darah banyak, kamu dapat menggantinya minimal 5-6 jam sekali. Darah yang tertampung pada pembalut bisa menjadi media tumbuhnya kuman penyebab infeksi. 

f. Bagi kamu yang perempuan, hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan dan patyliner secara terus menerus. Penggunaan sabun pembersih daerah kewanitaan akan mengubah pH vagina dan akan membunuh bakteri baik (flora normal) dalam vagina yang selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur. 

g. Rajin berolahraga dan banyak mengkonsumsi buah dan sayur. Selain bermanfaat bagi kesehatan, juga dapat mencegah terjadinya infeksi organ reproduksi oleh jamur. 

Faktor selanjutnya adalah perilaku seks bebas dan penggunaan narkoba. Walaupun ada juga yang disebabkan oleh transfusi darah yang sudah terinfeksi penyakit atau melalui proses kehamilan dan kelahiran. Agar kamu dapat mencegah terjadinya penyakit pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh faktor tersebut, kamu harus dapat menjaga pergaulan dan memilih gaya hidup yang sehat agar tidak terjebak pada seks bebas. Selain itu, gunakan internet secara arif dan bijaksana, dengan tidak mengakses situs-situs yang menyediakan gambar atau kehidupan seks bebas yang sangat rentan dengan penularan penyakit seksual. Hal lain yang dapat kamu lakukan adalah menjauhkan diri dari pergaulan dengan narkoba, karena ini merupakan cara lainnya yang dapat menjadikan kamu penderita penyakit seksual. Gunakan waktu luangmu untuk menyalurkan hobi atau kegiatan yang positif sehingga kamu dapat lebih berprestasi dan terhindar dari pergaulan yang tidak sehat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Listrik Dinamis