Cobalah untuk menahan napas selama ± 15 detik! Bagaimana rasanya? Tentu
kamu akan merasa sesak dan ingin segera mengambil napas. Hal ini
menunjukkan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa udara (oksigen).
Bayangkan bila ada seseorang yang menderita gangguan pernapasan, pasti
orang tersebut akan sangat kesulitan untuk bernapas. Ada banyak sekali
gangguan yang terjadi pada sistem pernapasan. Tahukah kamu apa saja
gangguan yang dapat terjadi pada sistem pernapasan? Sebelum mempelajari
lebih lanjut, coba kamu diskusikan berbagai gangguan pada sistem
pernapasan beserta gejalanya!
Ayo, Kita Diskusikan
Coba diskusikan dengan teman kelompokmu dan tuliskan berbagai gangguan
pernapasan yang terdapat di lingkunganmu serta tuliskan pula gejala
penderita gangguan pernapasan tersebut!
Setelah melakukan diskusi dengan kelompokmu, apakah ada yang menyebutkan
“Infeksi Saluran Pernapasan Atas” atau “Infeksi Saluran Pernapasan
Akut” (ISPA) sebagai gangguan pada sistem pernapasan? ISPA dalam bahasa
Inggris disebut dengan Upper Respiratory Tract Infection (URI) merupakan
penyakit yang diakibatkan adanya infeksi virus, bakteri, atau jamur
pada sistem pernapasan bagian atas yaitu meliputi infeksi pada hidung,
sinus, faring, dan laring. Beberapa jenis A antara lain inuena tiliti
ariniti lariniti rhiniti dan sinusitis. Virus, bakteri, atau jamur
tersebut juga dapat menginfeksi sistem pernapasan bagian bawah yaitu
meliputi trakea, brokus, dan alveolus atau dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah Lower Respiratory Tract Infection. Infeksi saluran
pernapasan bagian bawah paling umum terjadi yaitu pneumonia,
tuberculosis, asma, kanker paru-paru, dan bronkitis.
Influenza
Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi (Gambar
8.8). Gejala umum influenza yaitu, demam dengan suhu lebih dari 39oC,
pilek, bersin-bersin, batuk, sakit kepala, sakit otot, dan rongga
hidung terasa gatal. Dengan kondisi hidung tersumbat penderita
influenza akan kesulitan untuk bernapas. Virus influenza keluar dari
tubuh seseorang bersamaan dengan batuk dan pilek, kemudian disebarkan
melalui udara. Selain itu, virus juga dapat menular ketika seseorang
menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, kemudian orang tersebut
menyentuh mulut dan mata. Agar kamu tidak mudah tertular virus
influenza sebaiknya kamu selalu menggunakan masker ketika berkendaraan
dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan.
Tonsilitis
Secara normal, tonsil (amandel) akan menyaring virus dan bakteri yang
akan masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan atau udara. Apabila
daya tahan tubuh dalam kondisi lemah, virus dan bakteri akan menginfeksi
tonsil sehingga dapat menyebabkan penyakit tonsilitis. Perhatikan
Gambar 8.9! Gejala tonsilitis yaitu sakit tenggorokan, tonsil mengalami
peradangan, batuk, sakit kepala, sakit pada bagian leher atau telinga,
dan demam. Virus yang dapat menyebabkan tonsilitis yaitu Adenovirus,
Rhinovirus, Influenza dan Corona virus. Golongan bakteri yang
menyebabkan tonsilitis pada umumnya bakteri Streptococcus.
Faringitis
Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit, seperti
virus, bakteri, maupun jamur. Virus yang dapat menyebabkan faringitis
misalnya, Adenovirus, Orthomyxovirus, Rhinovirus dan Coronavirus.
Banyak bakteri yang dapat menginfeksi faring, salah satunya yaitu
Streptococcus pyogenes. Perhatikan Gambar 8.10! Selain disebabkan oleh
infeksi virus, bakteri, dan jamur, faringitis juga dapat disebabkan oleh
zat kimia yang dapat mengiritasi jaringan pada faring. Faringitis
merupakan penyebab umum sakit tenggorokan. Orang yang menderita
faringitis biasanya disertai dengan radang tonsil (amandel), yang
menyebabkan rasa nyeri saat menelan makanan. Penanganan faringitis yaitu
dengan memberi antibiotik dan anti-fungi untuk membunuh bakteri serta
jamur yang menginfeksi faring. Selain itu, tentu harus ditambah dengan
mengonsumsi makanan yang bergizi, agar sistem pertahanan tubuh menjadi
lebih kuat.
Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi pada bronkiolus dan alveolus. Penyebab
terjadinya pneumonia, antara lain karena infeksi dari virus, bakteri,
jamur, dan parasit lainnya. Namun, umumnya disebabkan oleh bakteri
Streptococcus Pneumoniae. Pada paru-paru penderita pneumonia terdapat
cairan yang kental. Cairan tersebut dapat mengganggu pertukaran gas pada
paru-paru. Hal ini menyebabkan oksigen yang diserap oleh darah menjadi
kurang. Perhatikan Gambar 8.11 !
Gejala dari penyakit pneumonia yaitu demam, batuk berdahak, tidak enak
badan, sakit pada bagian dada, dan terkadang mengalami kesulitan
bernapas. Penyakit pneumonia dapat ditularkan melalui udara ketika
penderita pneumonia batuk maupun bersin. Oleh karena itu, ketika kamu
pergi ke rumah sakit untuk menjenguk teman atau saudara yang dirawat di
rumah sakit, sebaiknya kamu menggunakan masker. Penanganan pneumonia
dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik, obat pembuat saluran napas
menjadi lebar (bronkodilator), terapi oksigen, dan penyedotan cairan
dalam paru-paru. Gambar 8.12 merupakan perbandingan antara alveolus
orang sehat dengan alveolus penderita pneumonia.
Tuberculosis (TBC)
Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Selain menginfeksi paru-paru, bakteri ini juga dapat menginfeksi bagian
lain dari tubuh. Perhatikan Gambar 8.13! Ketika bakteri tersebut masuk
ke dalam paru-paru, bakteri akan menyebabkan infeksi sehingga memicu
sistem imun untuk bergerak menuju area yang terinfeksi dan segera
“memakan” bakteri tersebut agar tidak menyebar luas. Jika sistem imun
lemah, maka bakteri dapat masuk ke dalam peredaran darah dan sistem
limfa untuk menginfeksi organ lain.
Gejala dari penyakit TBC yaitu mudah lelah, berat badan turun drastis,
lesu, hilang nafsu makan, demam, berkeringat di malam hari, sulit
bernapas, sakit pada bagian dada, dan batuk berdarah.
Asma
Asma merupakan salah satu kelainan yang menyerang saluran pernapasan.
Asma dapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang
dapat menyebabkan asma diantaranya masuknya zat pemicu alergi (alergen)
dalam tubuh, misalnya asap rokok, debu, bulu hewan peliharaan, dan
lain-lain. Masuknya alergen, akan memicu tubuh untuk menghasilkan
senyawa kimia seperti prostaglandin dan histamin. Senyawa kimia
tersebutlah yang dapat memicu penyempitan saluran pernapasan. Perhatikan
Gambar 8.14!
Penyempitan yang terjadi pada saluran pernapasan menyebabkan penderita
kesulitan untuk menghirup cukup oksigen. Penderita asma akan mengalami
batuk, napas berbunyi, napas pendek, dan sesak napas. Oleh karena itu,
penderita asma harus berhati-hati, dan menghindari keadaan atau
benda-benda yang dapat memicu asma.
Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru (Gambar 8.15) terjadi karena pertumbuhan selsel yang
tidak terkendali pada jaringan dalam paru-paru. Jika sel-sel tersebut
tidak segera ditangani, dapat menyebar ke seluruh paru-paru bahkan
jaringan di sekitar paru-paru. Gejala orang yang menderita kanker
paru-paru yaitu batuk disertai darah, berat badan berkurang drastis,
napas menjadi pendek, dan sakit pada bagian dada.
Sekitar 85% kasus kanker paru-paru disebabkan oleh merokok dalam jangka
waktu yang lama, sedangkan 10-15% kasus terjadi pada orang yang tidak
pernah merokok. Kanker paru-paru pada orang yang tidak merokok dapat
diakibatkan karena kombinasi faktor keturunan dan faktor lingkungan,
misalnya menghirup debu asbes dan udara yang terpolusi, termasuk akibat
menjadi perokok pasif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar