Senin, 26 Oktober 2020

Pengaruh zat aditif dan adiktif terhadap kesehatan

 

Apa saja zat aditif pada makanan yang paling umum, dan apa efeknya untuk kesehatan?

1. MSG

msg penyedap rasa

MSG (monosodium glutamat) alias mecin adalah zat aditif yang digunakan sebagai penyedap rasa makanan. Tidak hanya terbatas pada makanan kemasan dan cepat saji, masakan rumahan pun sering juga ditambahkan mecin agar rasanya makin lezat.

Efek MSG terhadap kesehatan sampai saat ini masih jadi topik perdebatan hangat. Beberapa pakar berpendapat mecin bisa menyebabkan masalah pada saraf dan kerja otak sehingga bikin Anda jadi “lemot“. Kebanyakan makan mecin juga diduga kuat menjadi penyebab Anda sering sakit kepala dan mal-mual, sebagai gejala Chinese Restaurant Syndrome. Sementara itu, sejumla penelitian lain tidak menemukan kaitan khusus antara konsumsi MSG dengan masalah kesehatan.

Terlepas dari kontroversi seputar bahaya MSG, FDA sudah menyatakan MSG zat tambahan makanan yang aman digunakan. Keputusan FDA ini disepakati pula oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), Food and Agriculture Organization (FAO), serta Kementerian Kesehatan RI.

2. Pewarna buatan

pewarna makanan

Pewarna buatan adalah zat aditif pada makanan yang dipakai untuk mempercantik penampilan. Makanan yang berwarna cerah dan segar akan menarik minat orang-orang untuk membeli. Namun, tidak semua pewarna makanan aman digunakan. Beberapa penelitian menunjukkan pewarna buatan dapat meningkatkan kecenderungan alergi anak dan hiperaktivitas pada anak dengan ADHD.

Tidak hanya itu. Beberapa pewarna makanan buatan diduga kuat dapat memicu kanker, misalnya biru berlian (Blue 1), allura red alias Red 40, dan pewarna karamel.

Merah 3, atau dikenal sebagai eritorisin, terbukti dapat meningkatkan risiko tumor tiroid. Meski baru sebatas penelitian pada hewan, peneliti yakin bahwa efeknya kemungkinan besar sama jika dikonsumsi oleh manusia.

Ada baiknya untuk memilih makanan tanpa pewarna buatan, atau gunakan perwarna dari bahan-bahan alami (seperti daun suji untuk warna hijau) untuk menghindari risiko kemunculan penyakit.

3. Natrium nitrit

daging olahan sebabkan kanker usus besar

Natrium nitrit merupakan zat pengawet dalam daging olahan yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Selain itu, zat aditif pada makanan ini juga menambah rasa asin dan membuat daging kalengan terlihat pink kemerahan seperti daging segar.

Sayangnya jika terkena suhu panas yang cukup tinggi, zat ini dapat berubah bentuk menjadi nitrosamin. Nitrosamin dikenal sebagai zat penyebab kanker usus besar, kanker payudara, kanker kandung kemih, dan juga kanker perut. Untuk itu, usahakan untuk memakan dan memproses daging segar sendiri untuk menurunkan risiko penyakit kanker.

4. Sirup jagung tinggi fruktosa

sirup jagung pemanis buatan

Sirup jagung fruktosa merupakan pemanis buatan yang sering ditemukan dalam soda, jus, permen, sereal, dan berbagai makanan ringan. Sebuah penelitian membuktikan bahan ini dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes jika sering dikonsumsi dalam porsi berlebihan.

Selain itu, zat yang satu ini juga dapat memicu peradangan dalam sel yang bisa mengakibatkan berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung dan kanker. Penelitian juga membuktikan pemanis ini tidak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

Sebagai gantinya, pilih makanan dan minuman tanpa gula buatan tambahan. Anda bisa menambahkan madu murni sebagai pengganti gula yang lebih sehat.

5. Pemanis buatan

Pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, dan lainnya banyak digunakan dalam makanan dan minuman manis rendah kalori.

Penelitian membuktikan bahwa pemanis buatan dapat membantu menurunkan berat badan dan membantu mengelola kadar gula darah di dalam tubuh. Meski lazim digunakan sebagai pengganti gula pasir yang lebih sehat, konsumsi pemanis buatan yang berlebihan juga belum tentu baik untuk kesehatan.

Untuk menghindari risiko masalah, para ahli menganjurkan pemanis buatan dikonsumsi tetap sewajarnya saja.

6. Natrium benzoat

minuman bersoda

Natrium benzoat adalah zat aditif pada makanan asam serta minuman bersoda. FDA, badan keamanan obat dan pangan milik Amerika Serikat, telah menyatakan natrium benzoat aman untuk dikonsumsi.

Meski begitu, beberapa penelitian menunjukkan kombinasi natrium benzoat dan pewarna makanan buat dapat meningkatkan kecenderungan hiperaktivitas pada anak. Selain itu, natrium benzoat yang dikombinasikan dengan vitamin C juga dapat berubah menjadi benzena, zat yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Maka, ada baiknya teliti sebelum membeli. Hindari makanan dan minuman yang mengandung asam benzoat, natrium benzoat, benzena, atau benzoat yang dikombinasikan dengan vitamin C seperti asam sitrat atau asam askorbat.

7. Perasa buatan

Minuman Ringan dan Efeknya Bagi Kesehatan

Beberapa minuman dan makanan kemasan dengan embel-embel “rasa asli” kadang mendapatkan rasanya dengan bantuan perasa buatan.

Penelitian yang dilakukan pada hewan menemukan bukti bahwa perasa buatan ini memiliki beberapa efek negatif terhadap kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Sebuah penelitian yang dikutip dari Healthline menyatakan bahwa produksi sel darah merah pada tikus berkurang setelah diberikan perasa buatan selama tujuh hari berturut-turut.

Selain itu, perasa buatan tertentu seperti coklat dan stroberi memiliki efek racun pada sel sumsum tulang. Sementara perasa anggur, plum, dan jeruk dapat menghambat pembelahan sel dan memiliki efek racun bagi sumsum tulang. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat efeknya pada manusia.

Maka, ada baiknya untuk membatasi konsumsi makanan dengan perasa buatan. Usahakan untuk membeli makanan atau minuman yang diracik menggunakan bahan-bahan alami untuk bisa menikmati rasa aslinya.

8. Lemak trans

makanan junk food bikin imun agresif

Lemak trans (trans fat) merupakan minyak sayur terhidrogenasi yang biasanya ditemukan dalam margarin, biskuit, pop corn, makanan yang digoreng, hingga krimer.

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa lemak trans dapat meningkatkan kolesterol jahat LDL yang lambat laun meningkatkan risiko penyakit jantung.

Untuk itu, ada baiknya untuk membatasi konsumsi makanan yang mengandung lemak trans. Selain itu, gunakan jenis minyak nabati lain yang lebih aman untuk memasak seperti minyak zaitun, minyak kanola, dan minyak biji bunga matahari.

Batasi konsumsi makanan yang mengandung zat tambahan

Selain delapan jenis zat aditif di atas, sebenarnya masih banyak lagi zat kimia yang ditambahkan ke dalam makanan cepat saji. Semakin banyak porsi yang Anda konsumsi dan beragam jenisnya, semakin tinggi pula risikonya untuk kesehatan.

Oleh sebab itu, ada baiknya untuk membatasi konsumsi makanan olahan dan kemasan yang banyak mengandung zat aditif. Siasati dengan memasak sendiri menggunakan bahan-bahan alami nan segar. Untuk menguatkan rasa, Anda bisa gunakan berbagai rempah penyedap daripada pakai garam atau MSG.

Dampak Negatif Dari Zat Adiktif

Pada umumnya kebanyakan korban yang melakukan penyalahgunaan suatu zat adiktif yakni mereka-mereka yang masih tergolong dalam usia remaja sekitar usia 15 sampai 19 tahun karena cenderung masih emosional dan labil. Hal tersebut bisa terjadi karena diakibatkan kurang pahamnya mereka-mereka terhadap dampak negatif yang ditimbulkan di kemudian hari. Untuk itu, supaya kalian bisa terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif, yuk kita simak bersama-sama! 

  • Dampak Negatif Dari Asap Rokok

Sudah tahukah anda apa saja zat-zat yang terkandung di dalam rokok sehingga asap yang dihasilkan bisa membahayakan bagi orang yang menghirupnya (perokok pasif)? Ternyata setelah dilakukan penelitian di dalam asap rokok terkandung kira-kira 3800 zat kimia. 

Dari 3800 zat kimia tersebut, 40 nya merupakan zat kimia yang tergolong dalam senyawa racun dan juga karsinogenik atau sering disebut sebagai pemicu munculnya kanker. Bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam rokok meliputi nikotin, karbon monoksida, senyawa kimia yang ada dalam tar, senyawa yang tergolong dalam alkohol, dan juga senyawa yang tergolong dalam amina. 

Nikotin adalah tergolong dalam zat insektisida yang cukup berbahaya bagi tubuh kita. Di dalam satu batang rokok terkandung kadar dari nikotin sekitar 8 mg sampai 12 gram nikotin. Jika anda menggunakan nikotin dalam kadar yang relatif rendah akan mengakibatkan kondisi tekanan darah menjadi naik, sakit kepala, memicu meningkatnya sekresi yang terjadi pada getah lambung sehingga berdampak seperti sakit maag, muntah-muntah, dan terkadang disertai diare. 

Sedangkan penggunaan nikotin dalam jumlah dosis yang terlalu tinggi akan mengakibatkan keracunan, kejang-kejang, mengalami kesulitan saat bernafas, dan yang buruknya lagi kerja jantung menjadi terhenti. Nikotin merupakan salah satu zat kimia yang membuat pemicu kerusakan pada jantung, sirkulasi darah dan juga menjadikan pemakainya mengalami kecanduan.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan selama ini memang merokok dapat mengakibatkan seperti halnya :

  • kanker pada saluran pernapasan dan juga pada paru-paru.
  • Menyempitnya bagian dari pembuluh darah.
  • Menyebabkan penyakit jantung koroner.
  • Naiknya kadar gula secara drastis.
  • Kerusakan yang terjadi pada bagian sel reproduksi laki-laki dan perempuan sehingga mengakibatkan kemandulan dan juga bisa impoten.
  • Meningkatnya kadar lemak yang ada dalam tubuh.
  • Meningkatnya kelahiran prematur.

Nah, bisa disimpulkan bahwa asap rokok memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Bukan hanya bagi pemakainya (perokok aktif), namun orang lain pun juga bisa terkena dampaknya (perokok pasif).

  • Dampak Negatif Dari Minuman Keras

Minuman keras pada umumnya memang mempunyai dampak yang buruk bagi kesehatan seperti halnya kesehatan jasmani dan juga rohani. Kandungan alkohol yang ada di dalam minuman keras mengakibatkan munculnya rasa ketagihan dan juga ketergantungan. 

Definisi dari alkohol merupakan suatu senyawa organik yang mempunyai kandungan satu atau pun bisa lebih dari gugus hidroksida yang ada pada setiap molekulnya. Alkohol yang biasanya ada dalam minuman keras yakni etanol. Pembuatan alkohol sendiri dilakukan melalui suatu proses fermentasi dari berbagai macam dan jenis bahan yang mempunyai kandungan gula seperti halnya buah-buahan seperti anggur, biji-bijian seperti beras atau pun gandum, dan juga umbi-umbian seperti singkong. Dan jika ingin memperoleh kadar alkohol yang sangat tinggi, maka bisa dilakukan suatu proses penyulingan. 

Dampak Positif Dari Zat Adiktif

Biasanya zat adiktif bermanfaat dan banyak digunakan khususnya di bidang kesehatan. Namun penggunaannya pun masih dikategorikan dalam dosis yang masih wajar disesuaikan dengan pengobatan yang dibutuhkan. Sehingga zat adiktif tidak hanya mempunyai pengaruh negatif saja, ternyata pengaruh positifnya juga ada.

  • Zat Stimulan

Definisi dari zat stimulan yakni zat yang bisa merangsang suatu fungsi tubuh sehingga akan meningkatkan gairan dan juga kesadaran seseorang untuk melakukan suatu aktivitasnya selama jangka waktu tertentu. Zat yang tergolong dalam stimulan meliputi kafein, kokain, dan juga amfetamin. Sedangkan contoh dari zat stimulan yang saat ini seringkali disalahgunakan ialah sabu-sabu atau pun ekstasi. 

  • Zat Depresan

Jika pada bidang ilmu kedokteran, zat depresan merupakan suatu zat yang bisa digunakan untuk menekan sistem saraf pusat dan bisa juga digunakan untuk mengurangi suatu aktivitas fungsional dalam anggota tubuh sehingga penggunanya akan merasakan ketenagan, bahkan dengan dosis yang tinggi akan membuat penggunanya menjadi tertidur serta bisa menjadi tidak sadar. 

Dosis yang melampaui batas akan menimbulkan kematian. Yang tergolong dalam zat adiktif depresan meliputi opioda dan juga berbagai turunnya antara lain morfin dan juga heroin. Contoh yang sangat terkenal dan tidak asing di masyarakat adalah putaw. 

  • Zat Narkotika

Pada bidang ilmu kedokteran, zat ini biasa dipakai untuk zat analgesik yang kuat, yang memiliki fungsi dalam upaya membantu menghilangkan rasa nyeri yang timbul pada saat proses pembedahan berlangsung. Zat yang tergolong dalam zat narkotika yakni meliputi ganja, opium, dan juga kokain. 

  • Alkohol

Pada bidang ilmu kesehatan, alkohol biasa dipakai untuk zat disinfektan. Definisi dari zat disinfektan sendiri merupakan suatu zat yang dimanfaatkan sebagai pembunuh kuman dan juga bakteri. Selain itu alkohol juga dimanfaatkan untuk melakukan pencucian alat-alat kedokteran kebanyakan. 

Senin, 19 Oktober 2020

Zat Adiktif

Zat Adiktif 

Zat adiktif adalah zat yang apabila dikonsumsi menyebabkan ketergantungan (adiksi) atau ingin menggunakan secara terus – menerus (kecanduan atau ketagihan). Contoh zat adiktif alami yaitu kafein pada kopi dan thein pada teh. Selain itu, zat adiktif dikelompokkan menjadi 3 yaitu : narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. 

 Narkotika adalah zat adiktif atau obat yang berasal dari tumbuhan dan dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri dan menyebabkan ketergantungan pada penggunanya.

Narkotika merupakan zat berbahaya yang tidak boleh digunakan tanpa pengawasan dokter. Penggunaan narkotika tanpa pengawasan dokter adalah melanggar hukum. Berdasar potensi menyebabkan ketergantungan, narkotika ada 3 yaitu golongan I, golongan II dan golongan III

Narkotika golongan I sangat berbahaya, berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam pengobatan, contohnya heroin/putaw, kokain dan ganja. 

Narkotika golongan II berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan dan dapat digunakan sebagai pilihan terakhir dalam pengobatan. Contohnya morfin, petidin dan metadon.

Berikut contoh morfin dan metadon yang digunakan dalam medis, namun harus dalam pengawasan dokter

zat adiktif

Narkotika golongan III berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan digunakan dalam pengobatan, contohnya kodein. 

Psikotropika adalah obat yang mengandung psiko-aktif yang dapat mempengaruhi mental dan fisik seseorang. Misalnya, orang yang sulit tidur bila meminum obat tidur (golongan psikotropika) dapat menyebabkan tidur nyenyak, namun harus sesuai dengan resep dokter. 

Psikotropika dikelompokkan menjadi 4 : psikotropika golongan I, golongan II, golongan III dan golongan IV.

Psikotropika golongan I berpotensi sangat kuat menyebabkan ketergantungan, tidak digunakan sebagai obat, contohnya : ekstasi/MDMA (metil dioksimetamfetamin), LSD (Lysergic acid diethylamide) dan STP/DOM (dimetoksi alpha dimetilpenetilamina). 

Psikotropika golongan II berpotensi kuat menyebabkan ketergantungan, sangat terbatas digunakan sebagai obat, contohnya : amfetamin, metamfetamin, fenisiklidin dan ritalin. 

Psikotropika golongan III berpotensi sedang menyebabkan ketergantungan, banyak digunakan sebagai obat, contohnya : pentobarbital dan flunitrazepam. 

Psikotropika golongan IV berpotensi rendah menyebabkan ketergantungan, sangat luas digunakan sebagai obat, contohnya : diazepam, klobazam, fenobarbital, barbital, klorazepam dan nitrazepam. Berikut contoh nitrazepam yang digunakan sebagai obat tidur : 

psikotropika

Alkohol yang digunakan dalam industri sebagai pelarut adalah metanol atau spiritus. Metanol sangat beracun, jika diminum akan memutuskan saraf mata sehingga menyebabkan kebutaan bahkan meninggal dunia. 

Nikotin terdapat dalam daun tembakau. Daun tembakau biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan rokok. Akibatnya, orang yang merokok dapat lebih tahan kantuk atau lebih aktif. Tetapi, merokok membahayakan kesehatan karena menyebabkan kanker tenggorokan dan paru – paru. Berikut struktur nikotin dalam daun tembakau : 

daun tembakau

Kafein adalah zat yang ditemukan dalam kopi, kafein terdapat dalam teh yang disebut thein, namun jumlahnya sedikit. Mengkonsumsi kopi tidak dilarang namun tidak dianjurkan konsumsi secara berlebihan. Berikut struktur kimia kafein : 

Zat adiktif juga dikelompokkan berdasar pengaruhnya terhadap tubuh : Stimulan, Sedatif/Hipnotika dan Halusinogen. Stimulan adalah zat adiktif yang dapat meningkatkan detak jantung, laju pernapasan dan tekanan darah. Stimulan membuat seseorang lebih siaga dan tidak merasakan lelah, contohnya kafein, nikotin, kokain dan metamfetamin. 

2. Dampak Penggunaan Zat Adiktif 

Efek jangka pendek penggunaan heroin, morfin, opium dan kodein : menghilangkan rasa nyeri, mengurangi ketegangan, merasa nyaman, perasaan seperti mimpi dan mengantuk. Efek jangka panjangnya : sembelit, gangguan siklus menstruasi, impotensi, ketergantungan dan overdosis. Jika penggunannya menggunakan jarum suntik, tertular HIV/AIDS. 

Efek jangka pendek ganja : timbul rasa cemas, gembira, banyak bicara, tertawa terbahak – bahak, halusinasi, berubahnya perasaan waktu (lama dikira sebentar) dan ruang (jauh dikira dekat), peningkatan denyut jantung, mata merah, mulut dan tenggorokan kering. 

Efek jangka panjang ganja : daya pikir berkurang, motivasi belajar menurun drastis, perhatian ke lingkungan sekitar berkurang, radang paru – paru, daya tahan tubuh menurun dan gangguan sistem peredaran darah. 

Efek jangka pendek kokain : percayaan diri meningkat, banyak bicara, lelah hilang, kebutuhan tidur berkurang, halusinasi penglihatan dan perabaan. Efek jangka panjangnya : kurang gizi, anemia, kerusakan pada hidung dan gangguan jiwa. 

Efek jangka pendek ekstasi/MDMA dan sabu (metamfetamin) : tidak tidur, rasa riang, perasaan melambung, rasa nyaman dan meningkatkan keakraban. Namun, setelah itu timbul rasa : tidak enak, murung, nafsu makan hilang, berkeringat, rasa haus, badan gemetar, jantung berdebar dan tekanan darah meningkat. 

Efek jangka panjang ekstasi/MDMA dan sabu (metamfetamin) : kurang gizi, anemia, penyakit jantung, ganguan jiwa, pembuluh darah otak pecah sehingga menyebabkan stroke, gagal jantung hingga kematian. 

Efek nipam/nitrazepam dosis tertentu : merasa tenang dan otot – oto mengendur. Dosis tinggi : gangguan bicara, gangguan persepsi dan jalan sempoyongan. Dosis sangat tinggi : pernapasan terhambat, koma dan kematian. 

Efek jangka pendek inhalansia: kematian mendadak akibat kekurangan oksigen atau ilusi, halusinasi dan persepsi yang salah. Efek jangka panjangnya : kerusakan otak, paru – paru, ginjal dan jantung. 

Efek jangka pendek alkohol : mabuk, jalan sempoyongan, ingin merusak dan kecelakaan jika mengendarai motor. Efek jangka panjangnya : merusak hati, merusak getah lambung, merusak sistem saraf, gangguan jantung, meningkatkan resiko kanker, pada bumil akan melahirkan bayi yang cacat. 

Efek rokok jangka panjang : kanker paru, penyempitan pembuluh darah, penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Berikut senyawa kimia dalam rokok : 

kandungan dalam rokok

3. Upaya Pencegahan Diri dari Bahaya Narkoba 

a. Mengenal dan menilai diri sendiri : menyadari akan kekuatan dan kekuatan, kelemahan, kekurangan, kelebihan, dan cita – cita atau tujuan hidup yang ingin dicapai. 

b. Meningkatkan harga diri : harga diri adalah suara hatimu yang menunjukkan bahwa kamu itu istimewa, berharga dan dapat menggapai cita – cita.

c. Meningkatkan rasa percaya diri : percaya diri adalah gambaran keyakinan, keberanian, cara pandang, pemikiran dan perasaan tentang diri sendiri dalam menghadapi suatu permasalahan.

d. Terampil mengatasi masalah dan mengambil keputusan : kamu perlu belajar mengelola perasaan seperti takut, marah, khawatir, benci, malu, putus asa sehingga tidak lari dari masalah.

e. Memilih pergaulan yang baik dan berani menolak narkoba : bergaullah dengan teman – teman yang tidak menyalahgunakan narkoba.

f. Menerapkan pola hidup sehat : konsumsi makanan dan minuman bergizi, menghindari makanan siap saji (junk food), olahraga teratur, istirahat cukup dan teratur untuk mengurangi ketegangan pikiran dan memperbaiki sel – sel tubuh yag rusak, melakukan pemeriksaaan kesehata rutin. 

g. Memperkuat iman dan taqwa kepada Tuhan : seseorang yang memiliki iman kuat dan selalu bertaqwa kepada Tuhan, dapat mencegah berbagai perilaku kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkoba. 

h. Melakukan kegiatan yang positif : jika kamu memiliki banyak waktu luang, isilah dengan kegiatan yang bermanfaat seperti ikut ekstrakurikuler atau olahraga sehingga dapat terhindar dari penyalahgunaan narkoba. 

i. Membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan teman dan keluarga : luangkanlah waktu berkumpul dengan keluarga, apabila ada masalah, ceritakanlah kepada orang tua.

Senin, 12 Oktober 2020

Zat Aditif

Zat Aditif  pada Makanan  


Zat Aditif Makanan  adalah  :    Semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses pengolahan, penyimpanan atau pengepakan makanan.

 

Jenis zat Aditif pada makanan sudah sangat beragam sesuai fungsinya , diantaranya yang paling banyak digunakan antara lain adalah :

·         Pewarna

·         Pemanis

·         Pengawet

·         Penyedap

·         Anti oksidan

·         Penambah nutrisi

·         Pengemulsi, pemantap dan pengental

·         Pemutih dan pematang tepung

·         Anti kempal

·         Sekuestan dan sebagainya.

1.PEWARNA 

Tujuan Penggunaan Pewarna Pada makanan :

1.      Supaya lebih  menarik sehingga merangsang selera.

2.      Mengembalikan warna asli yang mungkin hilang pada proses pengolahan.

3.      Mempertahankan warna produk ,misalnya bahan makanan yang sama  mungkin saja mempunyai warna yang berbeda, bergantung pada asal dan musim.

 

Berdasarkan bahan dasar pembuatannya , pewarna ada 2 macam  :

1.      Pewarna Alami    :   yaitu pewarna yang diperoleh dari ekstrak tumbuhan atau hewan.

·     Lebih aman dikonsumsi, tapi ragamnya terbatas.

·     Sulit diperoleh dalam jumlah yang besar.

2.      Pewarna sintetis  :   Pewarna yang dibuat oleh pabrik

·     Tidak aman dikonsumsi, tapi ragamnya sangat banyak.

·     Dapat dibuat dalam jumlah yang besar.

·     Tidak mempunyai nilai gizi dan tidak diperlukan kecuali untuk penampilan

·     Beberapa jenis pewarna buatan yang pernah digunakan, sekarang penggunaannya dilarang karena dapat menyebabkan kanker.

·     Pewarna juga sering disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,misalnya penggunaan pewarna tekstil untuk makanan. Ini sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka lama.

 

Jenis Bahan Pewarna

Contoh

Warna Yang Dihasilkan

Penggunaan

 

 

 

Pewarna alami

Anato

Caramel

Beta-karoten

Klorofil

Kunyit

Cabe

Tomat

 

Orange

Coklat

Kuning

Hijau

Es krim, keju,minyak makan,margarine

Jem, jeli dan jamur kalengan

Keju, kapri kalengan

Jem, jeli, keju olahan

 

 

Pewarna sitetik

Indigo carmine

Coklat HT

Hijau FCF

Kuning FCF

Tartrazine

Biru

Coklat

Hijau

Kuning

Kuning

 

Es krim, kapri kalengan, jem dan jeli

Minuman ringan dan makanan cair

Es krim, pir kalengan,acar ketimun

Es krim, youghurt, jem dan jeli

 

  

2.   PEMANIS

Jenis Pemanis

Keterangan

Contohnya

 

Pemanis Alami

·     Mempunyai nilai kalori

·     Aman di konsumsi, kecuali bagi penderita obesitas dan diabetes.

·     sukrosa (gula tebu)

·     laktosa  (gula susu)

·     glukosa (gula darah)

·     Fruktosa (gula buah)

 

 

 Pemanis buatan

 

·     Mempunyai nilai kalori yang rendah bahkan ada yang tidak sama sekali.

·     Digunakan : untuk pemanis es  krim,permen,atau minuman ringan, juga digunakan untuk penderita obesitas dan penderita diabetes.

 

·     Sakarin

·     Siklamat

·     Aspartam

·     Asesufam

·     Sorbitol

·     Gliserol

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Selintas Tentang Aspartam

·         Aspartam sekitar 180 kali lebih manis dari gula tebu sedangkan kalorinya hanya  1/160 kali lebih rendah dari gula tebu.

·         Biasanya digunakan sebagai pemanis permen dan berbagai jenis makanan olahan.tetapi tidak digunakan dalam minuman ringan .

·         Aspartam kehilangan rasa ,manisnya jika disimpan dalam jangka waktu lama

·         Pemanis  sintetik yang sekarang banyak digunakan adalah aspartam dan asesufam

 

Selintas tentang sakarin dan siklamat

·         Sakarain dan siklamat bersifat karsinogenik ( dapat  menyebabkan kanker).

·         Sakarain masih beredar dipasaran tetapi siklamat sudah dilarang penggunaannya.

 

3.   PENGAWET

Tujuan dari pengawetan makanan adalah :

1.      Membunuh mikro organisme pembusuk.

2.      Membuat suatu kondisi sehingga mikro organisme pembusuk tidak dapat berkembang agar   daya simpan makanan dapat lebih panjang.

 

Cara-cara Pengawetan Makanan

a.   Pengeringan

b.   Pembekuan

c.   Pengalengan

d.   Irradiasi              ,  yaitu dengan cara  penyinaran dengan zat radioaktif tertentu (misalnya dengan sinar ultraviolet atau sinar gama )

e.   Penambahan  bahan pengwaet untuk mencegah/ membunuh mikro organisme.

 


4.   PENYEDAP RASA DAN AROMA

Tujuan Dari Penggunaan Penyedap  :

a.      Meningkatkan cita rasa makanan

b.      Mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang selama pemrosesan.

c.       Memberi cita rasa  makanan tertentu pada makanan yang tidak mempunyainya.

 

Macam-macam Penyedap :

            a.   Penyedap alami       :   garam, gula, cuka, rempah-rempah

b.      Penyedap Buatan     :   MSG  (Monosodium Glutamate)

Nama  Kimia

Rasa/Aroma

Isoamil asetat

Isoamil Valerat

Butil Butirat

Isobutil Propionat

Pisang

Apel

Nanas

rum

 

 

 

 

 

 

 

5.   ANTI OKSIDAN

Tujuan Penggunaan Anti Oksidan  :

                    Mencegah ketengikan pada makanan yang mengandung lemak/minyak, karena mengalami oksidasi.

 

Misalnya    :minyak goring, keju, roti, dan sereal.

 

Proses Oksidasi :

·         Berlangsung dengan melibatkan radikal bebas, yaitu suatu sel yang reaktif. Anti oksidan bertindak menetralkan radikal bebas tersebut, dengan cara mengikat radikal bebas agar tidak kurang reaktif,sehingga proses oksidasi dapat dihambat.

 

Jenis Anti Oksidan

a.       Anti Oksidan alami    :   lesitin, vitamin E, vitamin C (asam askorbat)

b.      Anti Oksidan Sintetis :  

·         BHA (Butylated Hidroxyanisole)

·         BHT (Butylated Hidroxytoluene)

 

 

6.      PENAMBAH NUTRISI

Tujuan Penggunaan Zat penambah Nutrisi :

Untuk mencegah terjadinya defisiensi (kekurangan) pada zat-zat tertentu.

Misalnya:  

·         penambahan garam Iodium pada garam dapur

·         penambahan vitamin B1 pada beras.

·         Vitamin C pada jus buah.dan minuman ringan.

·         Vitamin D dan kalsium pada susu.

 

 

7.   PENGEMULSI, PEMANTAP DAN PENGENTAL

                  Adalah bahan yang dapat membantu pembentukan dan pemantapan sistim dispersi yang homogen pada makanan.

      Contoh :   agar-agar, gelatin dan gom arab

 

8.   PEMUTIH DAN PEMATANG TEPUNG

                  Adalah bahan yang dapat mempercepat proses dan pemutihan  atau pematangan tepung, sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.

      Contoh:  

·         asam ascorbat

·         aseton peroksida

·         kalium bromat.

 

9.   ANTI KEMPAL

                  Adalah bahan yang dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk

      Contoh: 

·         aluminium silikat (pada susu bubuk)

·         kalsium aluminium silikat (pada garam meja)

 

10.  SEKUESTAN

                  Adalah bahan yang dapat mengikat ion logam yang ada dalam makanan.

      Contoh :

·         asam fosfat (pada lemak dan minyak makan)

·         kalsium sitrat (pada es krim dan sejenisnya).

     

Penggunaan Zat Aditif Pada Makanan Tidak Selalu Aman , karena :

1.      Kriteria aman terkait pada batas penggunaan

2.   Zat yang sangat diperlukan tubuh  bias menjadi racun jika jumlahnya tidak sesuai


Listrik Dinamis